Kamis, 19 Desember 2013

Analisis Roman Pertemuan Jodoh



Ringkasan Roman Pertemuan Jodoh

Ketika perjalanan menuju Bandung dengan menggunakan kereta api. Secara tidak sengaja, seorang pemuda mempersilahkan tempat duduknya kepada Ratna karena tempat duduk yang lain telah penuh. Pemuda itu bernama Suparta, seorang pelajar dari STOVIA Jakarta. Ratna sendiri kini bersekolah di Frobelkweeschool. Mereka pun berkenalan satu sama lain. Ternyata, perkenalan itu membuat mereka saling menanam benih- benih cinta diantara masing-masing.
Liburan tiba, Suparta mengajak Ratna untuk pergi mengunjungi rumahnya di Sumedang. Ternyata, Suparta ingin memperkenalkan Ratna pada kedua orang tuanya. Akan tetapi, Nyai Raden Tedja Ningrum tidak begitu bersahabat terhadap Ratna setelah tahu bahwa Ratna berasal dari keturunan orang biasa dan bukan seorang bangsawan. Selama disana, Ratna selalu disinggung oleh Ibu Suparta tentang calon istri Suparta yaitu Nyai Raden Siti Halimah yang tidak lain ialah teman sekelasnya di Frobelkweeschool. Mendengar hal itu Ratna merasa sakit hati
Sejak saat itu, Ratna tersinggung dan kecewa terhadap Suparta. ia pun mencoba untuk melupakannya. Sayang, kesedihannya tidak berhenti disitu, ia pun harus putus sekolah karena usaha pembakaran kapal milik ayahnya , Tuan Atmaja bangkrut. Ia pun berusaha untuk mencari pekerjaan. Akhirnya, ia diterima menjadi pramusaji di sebuah toko. Disamping gajinya untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari, juga ia pergunakan untuk membiayai sekolah adiknya. Malang bagi Ratna, belum lama bekerja di toko tersebut. Ia pun harus di PHK, begitupun dengan para pekerja yang lain. Toko itu harus ditutup atas perintah pengadilansebab ada sesuatu yang belum terpenuhi.
Namun, Ratna tidak putus asa. Ia mencoba untuk tetap tabah dan mencari pekerjaan yang lain. Pernah, ia melamar pekerjaan ke kantor advokat, namun tidak berhasil dikarenakan pimpinan advokatnya itu selalu menggodanya. Tanpa disengaja, Ratna lewat di depan rumah mewah milik Nyonya dan Tuan Kornel. Ia pun mencoba melamar pekerjaan dan akhirnya ia diterima sebagai ibu rumahtangga
Nasib malang harus diterima Ratna lagi, salah seorang pembantu lain, Jene memfitnah bahwa Ratna telah mencuri perhiasan milik Nyonya Kornel. Ratna pun dilaporkan ke Polisi oleh Nyonya Kornel, sehingga ia ditangkap. Ratna yang merasa tidak melakukannya, bergegas melarikan diri ketika polisi yang menjaganya tertidur lelap. Ia melarikan diri dengan cara terjun ke Sungai Kwitang. Untung saja, nyawanya berhasil diselamatkan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Beruntung bagi Ratna, sebab tepat waktu itu ia dirawat oleh kekasihnya sendiri, Suparta. Kini, Suparta telah berprofesi menjadi dokter tetap di rumah sakit itu. Betapa gembiranya Suparta bertemu dengan Ratna di rumah sakit. Sebab sampai saat ini, dia sudah mencari Ratna kemana- mana namun tidak berhasil. Kini, Ibu Suparta sudah menerima keadaan Ratna apa adanya. Sayang, Ratna sendiri hilang bagai ditelan bumi. Beberapa tempat telah dicari oleh Suparta. Bahkan dia pergi ke Togoapu, rumah orang tua Ratna tapi Ratna tidak ada di sana. Kemudian, Suparta pergi ke Kebon Sirih atas saran orang tua Ratna yang memberitakan kalau Ratna tinggal disana. Ternyata, kedatangan Suparta telah terlambat sebab saat itu Ratna dan adiknya sudah berangkat ke Jakarta. Suparta pun sampai putus asa mencari kesana- sini. Beruntung baginya, tiba- tiba saja ia bertemu Ratna yang sedang terluka di rumah sakit
Ratna menceritakan semua kejadian yang terjadi, sehingga ia bisa sampai di rumah sakit. Dokter Suparta pun berusaha keras menolong kekasihnya itu. Dia mencari seorang pengacara guna menemani Ratna di pengadilan atas tuduhan pencurian perhiasaan milik Nyonya Kornel. Setelah diadili, ternyata Ratna tidak bersalah melainkan Amat yang mencuri perhiasan itu. Amat adalah kekasih Jene. Jene tidak dihukum melainkan Amat yang dihukum. Pengadilan itu juga telah mempertemukan Ratna dengan adiknya, Sudarma. Kini Sudarma menjadi schatter pegadaian di Purwakarta yang saat itu bertindak sebagai saksi mata atas kejadian itu. Oleh Suparta dan adiknya, Ratna disuruh beristirahat di paviliun yang bernama Bidara Cina. Hanya Suparta dan Sudarma yang diperkenankan memeriksa kesehatan Ratna.
Setelah Ratna sehat, Dokter Suparta melamar Ratna. Akhirnya, mereka pun menikah namun pestanya dilaksanakan di rumah Sudarma. Setelah menikah, mereka berdua kembali ke Togoapu untuk tinggal di rumah tuan atmaja. Rumah itu dibangun atas bantuan Suparta sebagai hadiah perkawinan mereka.
Unsur Intrinsik
1.      Tema
Tema dari roman Pertemuan Jodoh adalah kisah percintaan antara bangsawan dan orang pribumi. Roman ini mengisahkan tentang hubungan antara Suparta dengan Ratna yang awalnya tidak disetujui oleh Ibu Suparta. Ketidaksetujuan tersebut disebabkan oleh perbedaan keturunan (perbedaan derajat). Namun pada akhirnya Ibunda Suparta menyetujui hubungan mereka berdua.
2.      Alur (Plot)
Roman Pertemuan Jodoh menggunakan alur maju. Cerita dimulai dari pengenalan tokoh, timbulnya masalah, puncak konflik, dan diakhiri dengan penyelesaian.
-          Pengenalan tokoh
Suparta adalah anak seorang bangsawan. Dia kuliah di Top Opleiding Voor Indische Artsn, nama sekolah Dokter sebelum dijadikan sekolah tinggi di zaman Hindia Belanda.
Ratna adalah gadis pribumi yang menjalin hubungan dengan Suparta. Ratna kuliah di Sekolah Rakyat. Ratna dan Suparta pertama kali bertemu di kereta dari Jakarta hendak ke Bandung. Mulai dari situlah hubungan mereka terjalin.
-          Timbulnya masalah
Setelah Ratna dipertemukan dengan Ibu Suparta yang bernama Nyai Raden Teja Ninrum, Teja Ningrum tidak merestui hubungan mereka berdua karena Ratna bukan keturunan orang Bangsawan.
-          Puncak Konflik
Sejak hubungan Ratna dan Suparta tidak disetujui oleh pihak Suparta, Ratna tersinggung dan kecewa terhadap Suparta. ia pun mencoba untuk melupakannya. Sayang, kesedihannya tidak berhenti disitu, ia pun harus putus sekolah karena usaha pembakaran kapal milik ayahnya , Tuan Atmaja bangkrut.
-          Penyelesaian Konflik
Ketika Ratna terkena musibah dan masuk rumah sakit, di sanalah Ia bertemu kembali dengan Suparta, mantan kekasihnya. Sejak itulah mereka menjalin hubungan yang sempat terpisah. Seiring berjalannya waktu sang Ibu Suparta pun merestui hubungan merka berdua.
3.      Tokoh dan Penokohan
-          Ratna : Perempuan terpelajar, sabar menghadapi segala macam cobaan.
-          Suparta : Pemuda terpelajar, berprofesi sebagai dokter. Dia kekasih, Ratna.
-          Ayah Suparta : Seorang bangsawan yang selalu memegang adat istiadat.
-          Ny. Raden Tedja Ningrum : Ibu kandung Suparta. Seorang bangsawan yang selalu membanggakan kekayaannya.
-          Ny Raden Siti Halimah : Wanita pilihan Ibu Suparta.
-          Tn. Dan Ny. Kornel : Orang Belanda yang kaya dan rendah hati.
-          Jene : Pembantu yang bekerja di rumah orang Belanda. Dia mempunyai perangai yang buruk
4.      Sudut Pandang
Roman Pertemuan Jodoh menggunakan sudut pandang orang ketiga. Abdul Muis menceritakan ceritanya menggunakan nama pemeran tokoh-tokoh dalam roman tersebut.
5.      Latar dan Tempat Kejadian
Tempat terjadinya peristiwa di daerah Pasundan, Jawa Barat. Suasana yang tergambar dalam roman Pertemuan Jodoh yaitu menyedihkan. Hal terlihat saat hubungan antara Suparta dan Ratna tidak direstui.
6.      Amanat
-          Tidak membeda-bedakan derajat manusia, manusia diciptakan Tuhan dengan derajat yang sama, yang penting manusia itu mempunyai moral yang baik. Sikap rendah hati dan tidak sombong yang dimiliki Suparta.
-          Tidak selalu menuruti keinginan orang lain (termasuk ibunya). Suparta hormat pada ibunya, namun pendapat Suparta bertentangan dengan ibunya dalam memilih jodoh. Suparta mempunyai prinsip hidup sendiri, asalkan baik, boleh tetap dijalankan.
-          Ketekunan Suparta dalam belajar, walaupun ia mengalami patah hati (putus cinta dengan Ratna). Suparta tetap tekun belajar dan akhirnya menjadi dokter.
-          Kesabaran dan keteguhan hati Suparta dalam menanti gadis pujaannya Ratna, juga menanti kepulihan Ratna dari tekanan hidup yang dialaminya.
-          Kerendahan hati Ratna dan ketidakputusasaannya dalam mempertahankan hidup. Ratna tidak gengsi menerima pekerjaan sebagai pembantu untuk mempertahankan hidup dan membantu biaya sekolah adiknya.
-          Tidak dendam dan membalas sikap orang yang telah menyakitinya. Ratna difitnah teman kerjanya (Jene) dan dituduh mencuri.
-          Dengan kesabaran, keteguhan hati dan sifat yang tidak mudah putus asa akhirnya keduanya (Ratna dan Suparta) memperoleh kebahagiaan.



Unsur Ekstrinsik
1.      Latar belakang penciptaan karya sastra
Roman Pertemuan Jodoh berasal dari luar diri pengarang, karena pada roman ini pengarang hanya sebagai sudut pandang orang ketiga.
2.      Sejarah dan latar belakang pengarang
Abdoel Moeis (lahir di Sungai Puar, Bukittinggi, Sumatera Barat, 3 Juli  – wafat di Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959 pada umur 75 tahun) adalah seorang sastrawan dan wartawan Indonesia. Pendidikan terakhirnya adalah di Stovia (sekolah kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), Jakarta akan tetapi tidak tamat. Ia juga pernah menjadi anggota Volksraa. Setelah menyelesaikan pelajarannya di sekolah rendah Belanda di Bukit tinggi ia melanjutkan pelajaran di Stovia, tetapi tidak sampai selesai. Kemudian, ia mejadi wartawan di Bandung.
Dengan mengetengahkan tokoh Ratna dalam roman Pertemuan Jodoh, Abdoel Moeis mengkritik perjodohan dan kesetaraan derajat. Dalam roman tersebut masalah adat masih disinggung-singgungnya, bahkan di kritiknya tajam sekali.

3.      Kondisi Masyarakat Saat Karya Sastra Diciptakan
Pengarang menciptakan roman ini berdasarkan kehidupan sosial masyarakat pada masa itu, yaitu tentang kesetaraan derajat dan perjodohan.
4.      Nilai moral
-          Tidak membeda-bedakan derajat manusia, manusia diciptakan Tuhan dengan derajat yang sama, yang penting manusia itu mempunyai moral yang baik. Sikap rendah hati dan tidak sombong yang dimiliki Suparta.
-          Tidak selalu menuruti keinginan orang lain (termasuk ibunya). Suparta hormat pada ibunya, namun pendapat Suparta bertentangan dengan ibunya dalam memilih jodoh. Suparta mempunyai prinsip hidup sendiri, asalkan baik, boleh tetap dijalankan.
-          Kesabaran dan keteguhan hati Suparta dalam menanti gadis pujaannya Ratna, juga menanti kepulihan Ratna dari tekanan hidup yang dialaminya.
-          Kerendahan hati Ratna dan ketidakputusasaannya dalam mempertahankan hidup. Ratna tidak gengsi menerima pekerjaan sebagai pembantu untuk mempertahankan hidup dan membantu biaya sekolah adiknya.
-          Tidak dendam dan membalas sikap orang yang telah menyakitinya. Ratna difitnah teman kerjanya (Jene) dan dituduh mencuri.
-          Dengan kesabaran, keteguhan hati dan sifat yang tidak mudah putus asa akhirnya keduanya (Ratna dan Suparta) memperoleh kebahagiaan.
5.      Nilai pendidikan
Ketekunan Suparta dalam belajar, walaupun ia mengalami patah hati (putus cinta dengan Ratna). Suparta tetap tekun belajar dan akhirnya menjadi dokter.

6.      Nilai sejarah
Diskriminasi kelas sosial di cerita ini sangat terlihat. Contohnya perbedaan terhadap bangsa pribumi dan bangsawan. Di kalangan pribumi pun terjadi diskriminasi terhadap masyarakatnya sendiri.
7.      Relevansi dengan zaman sekarang.
Dalam roman Pertemuan Jodoh, banyak menceritakan tentang perjodohan dan kesetaraan derajat antara orang bangsawan dan pribumi. Pada zaman ini,  hal tersebut dipandang tidak lumrah. Saat ini perjodohan tidak dilakukan oleh masyarakat. Selain itu, masyarakat berpandangan bahwa manusia itu sama di mata Tuhan.

Aliran Isi Roman Pertemuan Jodoh
Pengarang dalam menggambarkan isi roman melihat situasi kisah nyata masyarakat saat itu. Situasi tersebut digambarkan melalui kisah nyata percintaan antara orang bangsawan dan pribumi. kisah cinta itu tergambarkan di mulai dari bertemunya Suparta dan Ratna. Hingga pada akhirnya mereka menjalin kisah cinta menjadi sepasang kekasih. Banyak lika-liku kisah percintaan yang mereka alami, mulai dari tidak direstuinya hubungan mereka karena perbedaan status hingga mereka terpisah sementara oleh jarak dan waktu. Namun pada akhirnya kisah cinta itu berakhir pada kebahagiaan. Kebahagiaan itu terjadi saat Suparta dan Ratna dipertemukan kembali di rumah sakit, dan pada akhirnya hubungan mereka direstui oleh Ibu Suparta. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar