Analisis Puisi Akulah Si Telaga
Menggunakana Kajian Semiotika
Semiotika
berasal dari kata Yunani: semeion, yang berarti tanda. Dalam pandangan Piliang,
penjelajahan semiotika sebagai metode kajian ke dalam berbagai cabang keilmuan
ini dimungkinkan karena ada kecenderungan untuk memandang berbagai wacana
sosial sebagai fenomena bahasa. Dengan kata lain, bahasa dijadikan model dalam
berbagai wacana sosial. Berdasarkan pandangan semiotika, bila seluruh praktek
sosial dapat dianggap sebagai fenomena bahasa, maka semuanya dapat juga
dipandang sebagai tanda.
Semiotika memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand de Saussure (1857-1913) dan Charles Sander Peirce (1839-1914). Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika Serikat. Latar belakang keilmuan adalah linguistik, sedangkan Peirce filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiologi (semiology). Peirce membedakan hubungan antara tanda dengan acuannya ke dalam tiga jenis hubungan, yaitu :
Semiotika memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand de Saussure (1857-1913) dan Charles Sander Peirce (1839-1914). Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika Serikat. Latar belakang keilmuan adalah linguistik, sedangkan Peirce filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiologi (semiology). Peirce membedakan hubungan antara tanda dengan acuannya ke dalam tiga jenis hubungan, yaitu :
a.
Indeks adalah suatu tanda yang sifat
tandanya tergantug dari keberadaan suatu denotasi, atau mempunyakaitan kautsal
dengan apa yang diwakilinya.
b.
Simbol adalah suatu tanda,dimana
hubungan tanda dan denotasi ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum
atau ditentukan oleh suatu kesepakatan.
c.
icon adalah tanda yang menyerupai tanda
yang diwakilinya, atau suatu tanda yang menggunakan kesamaan atau ciri-ciri
yang sama dengan apa yang dimaksudkan.
AKULAH SI TELAGA
Oleh :Sapardi Djoko Damono
Oleh :Sapardi Djoko Damono
akulah si telaga: berlayarlah di atasnya;
berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma;
berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
-- perahumu biar aku yang menjaganya
Perahu
Kertas, Kumpulan Sajak,1982
Dalam
puisi Akulah Si Telaga karya Sapardi Djoko Damono ,tokoh ”Aku” merupakan pembicara tunggal yang mengungkapkan isi
hatinya kepada seseorang. Dalam bait pertama Akulah si telaga mengambarkan
sesuatu yang menjadi sumber penghidupan bagi orang lain.Selain itu dapat
juga diartikan sebagai seseorang yang siap menampung apapun dalam hidupnya.
Baik itu sebuah ujian dan cobaan, akan ia terima layaknya sebuah telaga yang
siap menampung berbagai air yang datang dari berbagai penjuru. Telaga artinya
sebuah tempat yang besar untuk menampung air. Atau bisa juga dikatakan sebagai tempat sumber kehidupan. Karena , air
merupakan kebutuhan primer setiap makhluk hidup, tanpa air tak akan ada kehidupan
di bumi ini. Jadi kata” telaga” dalam puisi ini dapat dikatakan sebagai indeks.
“berlayarlah menyibakkan riak-riak
kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma”
berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
Pada
bait pertama hingga ketiga terdapat kata yang sama yaitu “berlayarlah”. Kata
berlayarlah berarti suatu perintah yang ditujukan terhadap seseorang untuk
menempuh luasnya dunia. Karena, berlayar merupakan sebutan penyebrangan di
perairan dengan jangkauan luas. Namun berlayar di sini bukan berrati makna
sebenarnya mengarungi lautan, melainkan hanya sebagai indeks dari kehidupan,artinya menyuruh
seseorang untuk mengejar apa yang di inginkan oleh seseorang itu, bisa cita –
cita, cinta, atau pekerjaan. Demi seseorang yang isitimewa “Aku” mengiklaskan seseorang
itu untuk meraih apa yang diinginkanya,
sehingga seseorang bisa menikmati kehidupanya yang berwarna. Hal ini di
tekankan pada kata “menggerakkan bunga-bunga padma”. Bunga padma adalah sebuah
bunga teratai yang terkenal akan keindahannya. Jadi bunga padma disini
merupakan suatu icon dari keindahan bunga teratai.
sesampai di seberang sana,
tinggalkan begitu saja
-- perahumu biar aku yang
menjaganya
Disinilah
letak arti ketulusan seseorang yang rela melepaskan kepergianya.Ketika
seseorang itu telah siap untuk menyongsong hidupnya yang baru, “Aku” secara
iklas dan rela melepaskanya. “Aku” disisni adalah sososk seorang ibu yang
dengan ihklas di tinggalkan anaknya. Arti ketulusan orang tua terhadap anaknya,walaupun
selama ini dia telah bersusah payah membesarkannya, namun inilah bukti
ketulusan cinta orang tua terhdapa anaknya. Bait perahumu biar aku yang
menjaganya memiliki hubungan kausalitas dengan bait sebelumnya. Penggunaan
citraan yang berhubungan dengan bahasa kiasan,untuk mendapat gambaran yang lebih
jelas dan tegas.Citraan gerak misalnya berlayarlah di atasnya, menyibakkan
riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma memandang harumnya cahaya,
tinggalkan begitu saja.
semoga bermanfaat
BalasHapuskeren pembahasanya kak
BalasHapus