Kamis, 19 Desember 2013

Analisis Puisi



Analisis Puisi Akulah Si Telaga
Menggunakana Kajian Semiotika

Semiotika berasal dari kata Yunani: semeion, yang berarti tanda. Dalam pandangan Piliang, penjelajahan semiotika sebagai metode kajian ke dalam berbagai cabang keilmuan ini dimungkinkan karena ada kecenderungan untuk memandang berbagai wacana sosial sebagai fenomena bahasa. Dengan kata lain, bahasa dijadikan model dalam berbagai wacana sosial. Berdasarkan pandangan semiotika, bila seluruh praktek sosial dapat dianggap sebagai fenomena bahasa, maka semuanya dapat juga dipandang sebagai tanda.
Semiotika memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand de Saussure (1857-1913) dan Charles Sander Peirce (1839-1914). Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika Serikat. Latar belakang keilmuan adalah linguistik, sedangkan Peirce filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiologi (semiology). Peirce membedakan hubungan antara tanda dengan acuannya ke dalam tiga jenis hubungan, yaitu :
a.       Indeks adalah suatu tanda yang sifat tandanya tergantug dari keberadaan suatu denotasi, atau mempunyakaitan kautsal dengan apa yang diwakilinya.
b.      Simbol adalah suatu tanda,dimana hubungan tanda dan denotasi ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum atau ditentukan oleh suatu kesepakatan.
c.       icon adalah tanda yang menyerupai tanda yang diwakilinya, atau suatu tanda yang menggunakan kesamaan atau ciri-ciri yang sama dengan apa yang dimaksudkan.
AKULAH SI TELAGA
Oleh :Sapardi Djoko Damono

akulah si telaga: berlayarlah di atasnya;
berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma;
berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
-- perahumu biar aku yang menjaganya

Perahu Kertas, Kumpulan Sajak,1982  


Dalam puisi Akulah Si Telaga karya Sapardi Djoko Damono ,tokoh ”Aku” merupakan  pembicara tunggal yang mengungkapkan isi hatinya kepada seseorang. Dalam bait pertama Akulah si telaga mengambarkan  sesuatu yang menjadi sumber penghidupan bagi orang lain.Selain itu dapat juga diartikan sebagai seseorang yang siap menampung apapun dalam hidupnya. Baik itu sebuah ujian dan cobaan, akan ia terima layaknya sebuah telaga yang siap menampung berbagai air yang datang dari berbagai penjuru. Telaga artinya sebuah tempat yang besar untuk menampung air. Atau bisa juga dikatakan  sebagai tempat sumber kehidupan. Karena , air merupakan kebutuhan primer setiap makhluk hidup, tanpa air tak akan ada kehidupan di bumi ini. Jadi kata” telaga” dalam puisi ini dapat dikatakan sebagai indeks.
“berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma”
berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
Pada bait pertama hingga ketiga terdapat kata yang sama yaitu “berlayarlah”. Kata berlayarlah berarti suatu perintah yang ditujukan terhadap seseorang untuk menempuh luasnya dunia. Karena, berlayar merupakan sebutan penyebrangan di perairan dengan jangkauan luas. Namun berlayar di sini bukan berrati makna sebenarnya mengarungi lautan, melainkan hanya sebagai indeks dari kehidupan,artinya menyuruh seseorang untuk mengejar apa yang di inginkan oleh seseorang itu, bisa cita – cita, cinta, atau pekerjaan. Demi seseorang yang isitimewa “Aku” mengiklaskan seseorang itu untuk meraih  apa yang diinginkanya, sehingga seseorang bisa menikmati kehidupanya yang berwarna. Hal ini di tekankan pada kata “menggerakkan bunga-bunga padma”. Bunga padma adalah sebuah bunga teratai yang terkenal akan keindahannya. Jadi bunga padma disini merupakan suatu icon dari keindahan bunga teratai.
sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
-- perahumu biar aku yang menjaganya
Disinilah letak arti ketulusan seseorang yang rela melepaskan kepergianya.Ketika seseorang itu telah siap untuk menyongsong hidupnya yang baru, “Aku” secara iklas dan rela melepaskanya. “Aku” disisni adalah sososk seorang ibu yang dengan ihklas di tinggalkan anaknya. Arti ketulusan orang tua terhadap anaknya,walaupun selama ini dia telah bersusah payah membesarkannya, namun inilah bukti ketulusan cinta orang tua terhdapa anaknya. Bait perahumu biar aku yang menjaganya memiliki hubungan kausalitas dengan bait sebelumnya. Penggunaan citraan yang berhubungan dengan bahasa kiasan,untuk mendapat gambaran yang lebih jelas dan tegas.Citraan gerak misalnya berlayarlah di atasnya, menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma memandang harumnya cahaya, tinggalkan begitu saja. 



2 komentar: